![]() |
Zuhrif Hudaya, ST |
Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Zuhrif Hudaya mendesak Pemerintah Kota Yogyakarta untuk segera merealisasikan rencana perbaikan jalur lambat Jalan Malioboro tahun 2012. Ia juga mendesak agar proyek ini dapat selesai pada ini, karena sudah dianggarkan dalam APBD.
"Karena sudah dianggarkan, maka seharusnya pekerjaan perbaikan jalur lambat itu bisa diselesaikan tahun ini," kata Zuhrif di Yogyakarta, Rabu (4/4).
Proses perbaikan jalur lambat sepanjang 1200 meter di Malioboro tersebut menurutnya harus dilakukan dengan cara mengelupas aspal lama. Sebab menurutnya saat ini jarak antara aspal dengan trotoar sudah sangat rendah.
"Jika dilakukan dengan cara langsung mengaspal ulang jalan lama dengan aspal baru, maka dikhawatirkan justru akan menimbulkan genangan air di trotoar saat musim hujan. Kami akan segera memanggil Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta untuk menindaklajuti rencana ini termasuk kecukupan dana untuk pelaksanaannya," imbuhnya.
Bila kebutuhan dana perbaikan jalur lambat itu lebih besar dibanding dana yang disediakan maka pemerintah bisa menyesuaikan jenis pekerjaan sesuai dengan ketersediaan dana.
"Misalnya memperpendek panjang jalan yang akan diaspal, atau menipiskan ketebalan aspal tanpa menurunkan fungsinya sebagai jalur lambat," pungkasnya.
Kepala Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta Toto Suroto mengatakan, perbaikan jalur lambat yang didahului dengan proses pengelupasan aspal akan membutuhkan dana lebih besar dibanding dana yang sudah dianggarkan. Berdasarkan anggaran dalam APBD 2012, dana untuk melakukan perbaikan jalur lambat Malioboro adalah Rp1,1 miliar.
"Saya perkirakan, apabila harus melalui proses pengelupasan, maka dana yang dibutuhkan akan membengkak sekitar 50 persen dari dana yang sudah dianggarkan dalam APBD Kota Yogyakarta 2012," ujarnya.
Namun demikian, ia mengatakan, proses perbaikan jalur lambat Malioboro tersebut memang harus dilakukan dengan mengelupas aspal lama. Sebab jarak antara aspal dan trotoar sudah cukup rendah. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta Wijayanto menambahkan, ada dua pilihan solusi apabila pihaknya tidak memperoleh
tambahan dana untuk perbaikan jalur lambat Malioboro itu. Kedua pilihan tersebut adalah memperpendek panjang jalan yang akan diperbaiki atau menipiskan lapisan aspal.
"Kami memperkirakan, biaya yang digunakan untuk belanja material akan meningkat. Karenanya, perlu ada pilihan-pilihan yang dilakukan apabila dana yang tersedia tidak bertambah," katanya. (Den)
Kedaulatan Rakyat (Kamis, 5 April 2012)
0 komentar:
Posting Komentar