Inilah Jalan Kami

Katakanlah: Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik. (12:108)

Ayo Beresin Jakarta!

Mohon do'a restu warga Yogyakarta untuk Hidayat-Didik.

Kamis, 07 Juni 2012

Santunan Kematian Tetap Diberikan

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akhirnya memutuskan tetap memberikan santunan kematian kepada warganya. Saat ini Pemkot dan DPRD sedang mencari mekanisme yang tepat untuk pencairannya.

”Mekanisme penyaluran santunan kematian kami harapkan sudah selesai sebelum pembahasan APBD Perubahan,”kata anggota Komisi D DPRD Yogyakarta Ardianto kemarin. Sebelumnya, Pemkot Yogyakarta mencabut santunan kematian bagi warga.Kebijakan tersebut melanggar Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 32/2011 tentang hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD.


Di peraturan tersebut, hibah dan bantuan sosial harus diberikan berdasarkan by name by address. Santunan kematian resmi dihentikan setelah wali kota mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwal) No 24/2012 tentang pencabutan Perwal No 114/ 2011 tentang Pedoman Pemberian Santunan Kematian untuk Warga Kota Yogyakarta. Pemkot sebelumnya telah menganggarkan Rp1,6 miliar untuk program tersebut.


Menurut Ardianto, dalam pembahasan bersama eksekutif muncul dua opsi pencairan anggaran santunan kematian, yakni melalui asuransi yang dikelola pihak ketiga atau dengan membentuk unit pelaksana teknis (UPT).”Dari dua alternatif ini, pencairan melalui asuransi dinilai lebih fleksibel dan mudah.Sebab,masyarakat yang anggota keluarganya meninggal dunia bisa langsung melakukan klaim ke asuransi tersebut,”paparnya.


Ardianto secara pribadi mengusulkan adanya penambahan nominal santunan kematian. Dari Rp600.000 menjadi Rp1,5 juta.Usulan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, saat ini biaya pemakaman sangat mahal. Termasuk warga yang telah mengajukan permohonan santunan kematian sebelum dihentikan pemkot juga bisa memperoleh haknya kembali.


Data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Yogyakarta dari Januari hingga 23 Mei menyebutkan, data warga yang mengajukan santunan kematian mencapai 995 warga.Namun karena adanya penghentian santunan kematian, pengajuan tersebut tidak dapat diproses dan diberikan. Asisten Sekretaris I Bidang Pemerintahan Kota Yogyakarta Achmad Fadli mengatakan, agar dalam pemberian santunan kematian itu nantinya tidak melanggar ketentuan, Pemkot masih terus mencari format terbaik.


Terutama agar tidak muncul permasalahan baru di kemudian hari. ”Yang jelas, untuk santunan kematian ini tetap akan diberikan,” ucapnya. Warga Cokrodirjan, Danurejan, Ahmad, 50, sangat senang dengan adanya rencana diberikannya lagi santunan kematian kepada warga. Setelah mekanisme pemberian santunan kematian yang baru ada,pemerintah diharapkan melakukan sosialisasi,terutama bagaimana persyaratan untuk mendapatkan santunan tersebut.” Santunan kematian ini jelas membantu warga sebab saat ini biaya pemakaman sangat tinggi,”ucapnya. priyo setyawan

(Seputar Indonesia, Kamis, 7 Juni 2012)

Senin, 21 Mei 2012

Keceriaan MPKM II

Pada tanggal 17-19 Mei 2012 yang lalu, DPD PKS Kota Jogja mengadakan Mukhayam Pandu Keadilan Menengah II (MPKM II). Mukhayam yang bersamaan dengan long weekend ini bertempat di Alas Bunder Wonosari. Hadir sebagai peserta adalah kader yang notabene merupakan para ustad di Kota Jogja.

Seperti apa keceriaan mukhayam tersebut? Klik disini.

Senin, 16 April 2012

PKS Umbulharjo Sambut Hari Kartini



UMBULHARJO - Bidang Perempuan Dewan Pimpinan Cabang PKS Umbulharjo gelar acara Sambut Hari Kartini, di kantor DPC Umbulharjo Jalan Babaran Timur Gang Cepoko No 38 C, Minggu (15/5).
“Kegatan ini kami laksanankan untuk menyambut Hari Kartini pada tanggal 21 April nanti. Dan merupakan bentuk kepedulian sekaligus apresiasi PKS terhadap perempuan terutama di lingkungan kecamatan Umbulharjo,” ujar Wartono, Ketua DPC PKS Umbulharjo.
Acara dimeriahkan dengan lomba yang menguji kreatifitas para ibu mulai dari merangkai bunga, menghias jilbab hingga menghias kue. Peserta tampak antusias mengikuti perlombaan yang dimeriahkan dengan hadrah “Wandhe Banon” yang merupakan kelompok hadrah wanita dari Warungboto. Tidak ketinggalan diadakan pula lomba mewarnai untuk anak-anak guna meningkatkan kreatifitas dan semangat berkompetisi.
Hadir dalam acara tersebut Ibu Camat Umbulharjo, selaku Ketua PKK Kecamatan Umbulharjo. Dalam sambutannya Ketua PKK Umbulharjo menyatakan bahwa beliau lebih suka disebut Ibu PKK daripada Ibu Camat karena dengan begitu tidak ada jarak antara beliau dengan masyarakat terutama ibu-ibu. Dan mendukung penuh berjalanannya acara tersebut karena menampilkan pameran produk rumah tangga yang merupakan binaan Pos Wanita Keadilan.
Ada beragam stand produk rumah tangga yang tampil diantara sesaknya pengunjung, mulai dari jajanan pasar, jamu, kue hingga Batik Jumput yang merupakan produk khas Kelurahan Tahunan. Selain itu diadakan pula bazaar sembako dan pakaian murah yang senantiasa diminati masyarakat.
Nana, Ketua Bidang Perempuan PKS Umbulharjo mengatakan bahwa acara berjalan dengan baik karena semua kelurahan di Kecamatan Umbulharjo dapat berpartisipasi dalam acara ini.
Alhamdulillah, banyak warga sekitar yang datang bahkan melebihi perkiraan kami. Setiap kelurahan juga menampilkan produk andalannya. Semoga tahun depan bisa terlaksana kembali,” kata perempuan berkacamata ini.

Selasa, 10 April 2012

Zuhrif Desak Proyek Jalur Lambat Malioboro Terealisasi Tahun Ini

Zuhrif Hudaya, ST
Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Zuhrif Hudaya mendesak Pemerintah Kota Yogyakarta untuk segera merealisasikan rencana perbaikan jalur lambat Jalan Malioboro tahun 2012. Ia juga mendesak agar proyek ini dapat selesai pada ini, karena sudah dianggarkan dalam APBD.
  
"Karena sudah dianggarkan, maka seharusnya pekerjaan perbaikan jalur lambat itu bisa diselesaikan tahun ini," kata Zuhrif di Yogyakarta, Rabu (4/4).
  
Proses perbaikan jalur lambat sepanjang 1200 meter di Malioboro tersebut menurutnya harus dilakukan dengan cara mengelupas aspal lama. Sebab menurutnya saat ini jarak antara aspal dengan trotoar sudah sangat rendah.
  
"Jika dilakukan dengan cara langsung mengaspal ulang jalan lama dengan aspal baru, maka dikhawatirkan justru akan menimbulkan genangan air di trotoar saat musim hujan. Kami akan segera memanggil Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta untuk menindaklajuti rencana ini termasuk kecukupan dana untuk pelaksanaannya," imbuhnya.

Bila kebutuhan dana perbaikan jalur lambat itu lebih besar dibanding dana yang disediakan maka pemerintah bisa menyesuaikan jenis pekerjaan sesuai dengan ketersediaan dana.
  
"Misalnya memperpendek panjang jalan yang akan diaspal, atau menipiskan ketebalan aspal tanpa menurunkan fungsinya sebagai jalur lambat," pungkasnya.

Kepala Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta Toto Suroto mengatakan, perbaikan jalur lambat yang didahului dengan proses pengelupasan aspal akan membutuhkan dana lebih besar dibanding dana yang sudah dianggarkan. Berdasarkan anggaran dalam APBD 2012, dana untuk melakukan perbaikan jalur lambat Malioboro adalah Rp1,1 miliar.
  
"Saya perkirakan, apabila harus melalui proses pengelupasan, maka dana yang dibutuhkan akan membengkak sekitar 50 persen dari dana yang sudah dianggarkan dalam APBD Kota Yogyakarta 2012," ujarnya.
  
Namun demikian, ia mengatakan, proses perbaikan jalur lambat Malioboro tersebut memang harus dilakukan dengan mengelupas aspal lama. Sebab jarak antara aspal dan trotoar sudah cukup rendah. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta Wijayanto menambahkan, ada dua pilihan solusi apabila pihaknya tidak memperoleh
tambahan dana untuk perbaikan jalur lambat Malioboro itu. Kedua pilihan tersebut adalah memperpendek panjang jalan yang akan diperbaiki atau menipiskan lapisan aspal.
  
"Kami memperkirakan, biaya yang digunakan untuk belanja material akan meningkat. Karenanya, perlu ada pilihan-pilihan yang dilakukan apabila dana yang tersedia tidak bertambah," katanya.  (Den)
Kedaulatan Rakyat (Kamis, 5 April 2012)